Showing posts with label Indonesia. Show all posts

Produser : Chand Parwez Servia, Fiaz Servia
Sutradara : Billy Christian
Penulis : ,
Pemeran : Alisia Rininta, Stefan William, Pamela Bowie, Bucek, Wulan Guritno
Tanggal edar :
Warna : Warna

Sophie (Alisia Rininta) kerap mengunggah "Tips of The Day" ke youtube. Sophie punya sahabat, Marko (Stefan William) yang dingin dan tertutup. Berbeda dengan Sophie yang ceria dan suka mengamati penghuni di apartemennya. Di antaranya, Oma (Ambar Soedarno) dan cucunya Imel (Pamela Bowie).

Sophie tinggal bersama Papa (Bucek) dan Mamanya (Wulan Guritno), serta dua adik perempuannya (Khansa Athaya dan Marsha Beby Clarissa). Sedangkan Marko, tinggal berdua dengan Mamanya (Roewina Sahertian), karena Mamanya telah bercerai dengan suaminya (Gary Iskak). Marko suka meledek, bahwa Sophie serta orang-orang yang eksis di dunia maya sebagai orang yang egois dan narsis. Sophie gusar.

Suatu hari Sophie mengajak Marko melakukan suatu misi. Lewat misi itu, Sophie ingin membantah kalau orang yang mengunggah video mereka ke youtube adalah orang  yang egois atau narsis. Dan Sophie menamainya 7 Misi Rahasia Sophie yang isinya membantu dan peduli dengan orang di sekitar mereka. Lalu video itu diunggah ke youtube. Makin lama, Marko merasa ada sesuatu di balik itu semua. Sophie tak pernah mau menjawab pertanyaan Marko.


Sumber : filmindonesia.or.id

Gading menjadi buah pembicaraan dan rebutan di kampusnya. Bintang yang berhasil mendapatkan hati Gading, Jalinan cinta mereka tak berjalan sempurna. Dalam sebuah pesta Bintang mabuk. Ketika siuman, ia mendapati dirinya telanjang bersama seorang wanita yang diketahui kemudian terinfeksi virus HIV. Bintang menyesali diri dan memutuskan hubungannya dengan Gading. Gading tidak mengerti dengan keputusan Bintang.

Muncul Bara yang juga teman Bintang dan diam-diam menaruh hati kepada Gading. Dengan restu bunda keduanya menikah. Gading menemukan hal berbeda dari diri suaminya. Konflik memuncak ketika Bintang dan Gading secara tidak sengaja bertemu.

Gading mulai dicemburui Bara. Gading tetap bertahan pada pernikahannya atas bimbingan bunda. Akhirnya Gading pun runtuh.


Sumber : filmindonesia.or.id

Adit dan teman-temannya memasang kamera di tiap-tiap ruangan rumah lama yang jauh dari perkotaan, tidak terurus dan menyeramkan. Adit terlihat sedih ketika melihat foto masa kecilnya bersama Ibunya yang memakai kostum menari jaipong. Adit bercerita bahwa ayahnya tidak suka dengan profesi Ibunya.

Percakapan mereka terhenti karena mendengar teriakan Nissa di ruang makan. Adit, Bima dan Anna berlari ke arah ruang makan. Mereka terkejut karena meja makan dan kursi-kursinya menempel di eternit rumah dengan posisi terbalik. Nissa bercerita awal dia masuk semuanya normal.

Adit juga merasa heran ketika dia memasuki ruang kerja ayahnya. Dia menemukan sebuah cermin besar yang menempel di dinding. Seingatnya tidak pernah ada cermin itu sebelumnya. Dari cermin tampak banyangan hantu perempuan dengan rambut terurai menempel di sana. Hantu perempuan berpakaian penari jaipong. Ada juga suara-suara tangis perempuan tiap malam hari.

Memasuki malam kedua dan ketiga gangguan itu semakin tambah menyeramkan, terlebih lagi ketika mereka melihat hasil rekaman dari kamera-kamera yang mereka pasang. Nissa tidak tahan dan mengajak mereka pulang. Tapi, mereka terkunci di dalam rumah itu dan tidak bisa keluar sama sekali.


Sumber : filmindonesia.or.id

Kisah persahabatan sekaligus cinta segitiga antara Andi (Restu Sinaga), Widia (Prisia Nasution) dan Prassetyo (Dallas Pratama). Pras tiba-tiba muncul kembali di kehidupan Andi dan Widia yang telah menikah serta memiliki anak. Andi menduga munculnya Pras adalah untuk merebut istrinya. Kecemburuan Andi menjadi pemicu pertengkaran di dalam rumah tangganya.

Pras mengakui alasannya datang. Ia terjangkit virus HIV-AIDS, karena pergaulan bebas saat tinggal di Belanda. Beruntung, anak Widia yang ternyata adalah hasil hubungannya dengan Pras, tak tertular penyakit tersebut


Dalam sisa waktu untuk menghadapi ajalnya, Pras menjadi sangat religius. Pras kembali ke Belanda. Sejak kepergian Pras, Andi dan Widya selalu berharap dan menunggu kabar tentang Pras dari Negeri Belanda. Hingga pada suatu sore datang sepucuk surat mengenai keberadaan Pras.


Sumber : filmindonesia.or.id

Merry Riana (Chelsea Islan) yang baru lulus SMA terpaksa mengungsi ke Singapura karena kerusuhan sosial. Perjalanan menuju bandara juga tidak aman. Mereka dihadang kawanan penjarah dan terpaksa melepas harta benda demi keselamatan. Di bandara, orangtua Merry (Ferry Salim & Cyntia Lamusu) menjual apa yang menempel di badan dan hanya mampu membeli satu tiket.

Merry tiba di Singapura sendirian. Dengan bekal uang yang untuk beli makan lima kali saja akan habis, ia harus mencari tempat tinggal dan bertahan hidup. Dari media sosial ia temukan sahabatnya Irene (Kimberly Ryder) yang hendak kuliah di sana juga. Dengan bantuan Irene, Merry mencari celah di antara aturan Singapura yang begitu ketat. Bukan hanya diperbolehkan tinggal di asrama, ia lolos ujian seleksi dan diterima di salah satu perguruan tinggi terbaik di sana. Tapi, itu semua baru bisa didapat bila Merry membayar $40,000.

Satu-satunya harapan adalah mengambil pinjaman mahasiswa, yang hanya bisa didapat jika Merry memiliki seorang penjamin. Karena tidak ada kerabat, dan Irene tidak bisa menjadi penjamin, Merry harus mencari seorang mahasiswa senior yang mau jadi penjamin. Merry bertemu Alva (Dion Wiyoko). Ternyata Alva cuek dan sangat perhitungan. Ia memberi segala macam syarat sebelum akhirnya mau menolong Merry, termasuk menyuruhnya mencari kerja sambilan.

Merry sadar bahwa ia harus kuliah dengan betul, tapi sadar juga bahwa ia harus sukses secepatnya. Maka ia berpikir keras untuk melipatgandakan uang yang ia miliki, mulai dari bekerja menyebar brosur online business, sampai main saham beresiko tinggi. Kondisi ekonominya pun naik turun. Kemelut cinta pun terjadi ketika Alva menyatakan perasaan padanya, sementara Merry sadar betul Irene tengah jatuh cinta pada Alva.


Sumber : filmindonesia.or.id

Imam (Adipati Dolken), mahasiswa abadi, nyaris tidak melakukan kewajibannya sebagai muslim. Kekasihnya Widya (Nina Zatulini), adik kelasnya, sudah selesai kuliah dan kerja. Widya tidak sabar karena Imam belum juga lulus, sebaliknya Imam kecewa karena Widya harus berpakaian kantor yang sexy.

Ketika Imam menemani sahabatnya Billy (Ernest Prakasa) ke kelenteng Sam Po Khong, dia berkenalan dengan Chen Jia Li (Eriska Rein), wanita muslim dari Cina yang berlibur ke tempat leluhurnya sebelum berkhitbah dengan Ma Fu Hsien (Mithu NIsar), pemilik padepokan Wing Chun dan Pesantren di Beijing. Imam terpesona keramahan dan keanggunan Chen Jia Li yang berhijab.

Kenyamanan yang dirasa Imam membuatnya betah bersama Chen Jia Li. Imam memilih putus dengan Widya dan siap menyatakan cintanya ke Chen Jia Li. Terlambat. Chen Jia Li sudah kembali ke Cina. Widya minta maaf dan berjanji memperbaiki sikapnya. Tapi Imam malah menyusul Chen Jia Li ke Cina bersama Billy.
Sesampai di Beijing Imam bertekad melamar Chen Jia Li. Namun, Imam kecewa mengetahui Chen Jia Li sedang khitbah dengan Ma Fu Hsien. Imam tidak menyerah, dia mengikuti saran sahabatnya untuk “meminta” Chen Jia Li dari tunangannya. Chen Jia Li bimbang, dia menyukai Imam tapi tidak ada alasan untuk tidak menerima Ma Fu Hsien.

Saat Imam berharap, Widya menyusulnya ke Beijing. Widya memakai hijab, dan ingin hubungannya dengan Imam kembali seperti dulu.


Sumber : filmindonesia.or.id
Copyright © 2016 Semua Ada Di Sini.